selerabangsa.com – Depresi tidak bisa disembuhkan secara total dan gejalanya bisa muncul kembali setidaknya setelah beberapa bulan dinyatakan bebas dari depresi .
Depresi yang kambuh kembali umumnya dialami ketika menghentikan pengobatan, namun beberapa faktor, seperti kematian orang yang disayang hingga perubahan hormon, juga bisa jadi pemicunya.
Untuk itu, ketahui penyebab depresi kambuh dan cara mengatasinya berikut ini.
Penyebab depresi kambuh
Dilansir dari Healthline, menghentikan pengobatan yang dilakukan setelah mengalami episode depresif adalah penyebab utama kambuhnya depresi.

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Namun selain itu, ada pemicu atau trigger yang menjadi penyebab depresi kambuh, seperti:
- Kematian orang yang dicintai
- Terus memikirkan suatu peristiwa buruk, kesalahan, atau kenangan yang menyakitkan
- Mengalami peristiwa kehidupan yang memicu stres, seperti menghadapi ujian atau pemberhentian karyawan
- Mengalami perubahan susunan keluarga, seperti karena perceraian atau anak yang merantau ke daerah lain
- Mengalami perubahan hormon, seperti karena masa pubertas, kehamilan, atau menopause
Depresi bisa kambuh kapan saja, meskipun penderita sudah mendapatkan perawatan atau mengonsumsi obat untuk depresi.
Kondisi ini sangat wajar, namun gejala yang muncul bisa berbeda dengan gejala yang pertama kali muncul, seperti lebih mudah emosi, kehilangan minat, kesulitan untuk berkonsentrasi, hingga mengalami perubahan pola tidur.
Cara mengatasi depresi kambuh
Penderita yang mengalami gejala depresi yang kambuh kembali perlu segera mencari bantuan medis agar bisa segera mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Menurut Medical News Today, dokter biasanya akan melakukan pengobatan yang berbeda atau menambah dosis obat yang diberikan jika masih menjalani perawatan.
Selain itu, ada beberapa perawatan yang mungkin akan diberikan sebagai cara mengatasi depresi kambuh, seperti:
- Melakukan terapi interpersonal (IPT), terapi kognitif perilaku (CBT), atau gabungan keduanya untuk mengurangi risiko depresi untuk kambuh
- Mengonsumsi antidepresan atau antimania untuk mengurangi risiko kambuh kembali
- Berolahraga untuk meningkatkan produksi endorfin dan meningkatkan suasana hati untuk mengatasi depresi ringan
- Melakukan electroconvulsive therapy (ECT) jika diperlukan meskipun terdapat risiko kerusakan otak yang masih diperdebatkan oleh beberapa ahli
Menjalani perawatan dan mengonsumsi obat untuk depresi, melakukan perubahan kebiasaan juga diperlukan untuk mengurangi gejala yang muncul.
Menurut Healthline, ada beberapa cara mengatasi depresi yang bisa dilakukan sendiri, seperti:
- Mencari bantuan dari teman dan keluarga
- Melakukan self-care atau perawatan diri
- Melakukan kegiatan yang positif
- Mengingatkan diri sendiri bahwa kondisi yang dialami adalah kondisi yang sementara dan bisa dilewati seperti gejala yang muncul di awal
- Berusaha untuk lebih aktif, seperti berolahraga dan beraktivitas di luar ruangan
- Mendapatkan tidur yang cukup setiap malam
Mengetahui penyebab depresi kambuh sangatlah penting sehingga penderita bisa melakukan perubahan gaya hidup, termasuk melakukan teknik yang diperlukan untuk mengatasi stres.
Anda juga diimbau untuk selalu berkonsultasi dengan dokter ketika akan menghentikan pengobatan karena tetap perlu dikonsumsi dalam beberapa bulan setelah gejala depresi berkurang.