Contoh Proposal Penelitian Beserta Penjelasan Untuk Berbagai Topik

contoh proposal Penelitian

Contoh Proposal Penelitian Beserta Penjelasan Untuk Berbagai Topik

Dalam hal menulis sebuah contoh proposal penelitian, tentunya ada persetujuan yang harus Anda tujukan kepada pembimbing penelitian atau kepada pihak yang terkait dengan contoh proposal Penelitian tersebut. Maka dari itu, untuk mendapatkan persetujuan dari penelitian, dibutuhkan contoh proposal penelitian yang jelas dan juga rinci.

Contoh Proposal penelitian adalah salah satu tipe karya ilmiah yang memiliki tujuan untuk mengusulkan proyek penelitian, baik di dalam bidang sains maupun untuk kepentingan akademisi dan menghendaki sehingga sponsor mendanai penelitian tersebut.

Biasanya, contoh proposal ini dibuat oleh mahasiswa yang sedang menempuh tugas akhir. Bahkan, bisa saja penelitian ini didanai oleh pihak sponsor atau pendukung yang tertarik dengan penelitian yang ada pada isi contoh proposal.

Contoh proposal disusun secara rapi, sistematis, dan bersifat ilmiah. Tentu saja karena hal tersebut, proposal penelitian ditulis dengan Bahasa yang baku dan juga menggunakan kalimat yang berdasarkan penelitian ilmiah yang dibuat.

Proposal penelitian juga bersifat objektif, sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Tujuan dari dibuatnya proposal penelitian ini diantaranya adalah:

  1. Mendapat persetujuan dosen pembimbing dan lembaga terkait
  2. Untuk validasi metode riset yang dapat dilakukan
  3. Mendapatkan sponsor pendanaan untuk melaksanakan riset

Sistematika Penulisan Proposal Penelitian

Umumnya, sistematika penulisan proposal penelitian terdiri dari:

  1. Judul atau nama contoh proposal
  2. Pendahuluan: Tujuan, Rumusan Masalah, dan Manfaat Penelitian
  3. Dasar Teori
  4. Metode Penelitian
  5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
  6. Orang-orang yang terlibat dalam contoh proposal
  7. Rincian kegiatan

Sistematika penulisan contoh proposal penelitian ini mungkin tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya, hal ini tergantung kepada kebutuhan dari pihak yang terkait untuk mendanai atau membutuhkan persetujuan penelitian. Namun, secara umum memang meliputi beberapa poin yang ada diatas.

Untuk lebih jelasnya, mungkin Anda membutuhkan beberapa contoh proposal agar Anda bisa langsung bisa menulis contoh proposal dengan baik dan benar. Dan juga contoh proposal yang bagus tentunya dapat membuat client atau pihak yang menerima contoh proposal Anda menjadi mudah memahami tujuan Anda dan memberikan persetujuan.

Contoh proposal penelitian 1

  • Judul contoh proposal Penelitian

Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Konoha

[LOGO]

  • Latar Belakang Masalah

Keberadaan game online memang mulai mempengaruhi aktivitas keseharian kalangan remaja usia sekolah. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan para remaja khususnya yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk menghabiskan waktunya dengan bermain game online.

Fakta ini jelas sangat memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti mereka banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam perspektif sosiologi, seseorang yang menjadikan game online sebagai prioritas cenderung akan berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.

Kedua sifat tersebut jelas sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang bersangkutan ke depannya. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan peneliti pada tanggal 22-24 Januari 2019 di kelas X A-C SMA N 1 Konoha ditemukan beberapa permasalahan. Pertama, 60% siswa kelas X A-C SMA N 1 Konoha menghabiskan waktunya untuk bermain game online.

Persentase tersebut diperoleh melalui pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa angket. Kedua, motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Konoha masih tergolong dalam kategori rendah dimana sebagian besar siswa masih melakukan aktivitas lain ketika pembelajaran. Diantaranya adalah bermalas-malasan, tidur, bermain gadget, bercanda maupun berbicara.

Kedua permasalahan tersebut tentu dapat menghambat pencapaian tujuan kognitif, afektif dan psikomotor dari pembelajaran. Oleh karena itu, perlu sekiranya diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Konoha”.

  • Pembatasan Masalah
  1. Tingginya intensitas bermain game online yang dilakukan oleh siswa kelas X A-C SMA N 1 Konoha.
  2. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Konoha.
  • Rumusan Masalah

Adakah pengaruh aktivitas bermain game online terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA N 1 Konoha?

  • Kajian Teori

Berdasarkan permasalahan yang dipilih, maka dalam contoh proposal penelitian ini perlu dicantumkan dua teori yaitu mengenai motivasi belajar dan game online. Kajian teori mengenai motivasi belajar terdiri dari pengertian, fungsi, jenis, ciri-ciri, faktor yang mempengaruhi dan upaya untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian teori mengenai game online meliputi pengertian, jenis dan dampaknya.

  • Hipotesis

Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel aktivitas bermain game online dengan motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Konoha.

  • Desain Penelitian

Penelitian ini berdesain ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu fakta yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan angka.

  • Populasi dan Sampel
  1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A-C SMA N 1 Konoha yang berjumlah 180 orang.
  2. Sampel dalam penelitian ini akan mengambil masing-masing 30 orang dari setiap kelas untuk dijadikan sebagai subjek. Pengambilan siswa tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling, dimana responden dipilih oleh peneliti secara acak.
  • Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti akan melakukan pengumpulan data dari responden dengan menggunakan instrumen berupa angket tertutup. Dalam angket ini telah disusun berbagai pertanyaan mengenai variabel yang diteliti, yaitu aktivitas bermain game online dan motivasi belajar.

  • Validitas data

Pengujian data hasil penelitian ini menggunakan empat validitas yaitu isi (content), konstruk (construct), konkuren (Concurrent) dan prediksi (predictive). Alat ukur yang akan digunakan oleh peneliti untuk menguji validitas data penelitian adalah Product Moment dari Karl Pearson.

Contoh proposal penelitian 2

  • Judul Contoh Proposal

Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Oleh Guru Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Konoha.

  • Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XI AP 1 dan 2 pada tanggal 1-2 April 2017 ditemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Pertama, motivasi belajar siswa masih rendah ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Kondisi ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang melakukan aktivitas lain seperti berbicara, bercanda, bermain gadget hingga tidur.

Kedua, prestasi belajar sebagian besar siswa juga masih rendah dimana berdasar hasil nilai ulangan harian sebanyak 55% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Ketiga, sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa belum memadai karena tidak adanya bahan ajar untuk kurikulum 2013 edisi revisi.

Keempat, strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran belum bervariasi. Dalam kegiatan pembelajaran, guru masih menggunakan strategi yang monoton, yaitu ekspositori. Padahal setiap materi pelajaran tentu membutuhkan penerapan strategi yang bervariasi karena tujuan pembelajarannya juga berbeda.

Berdasarkan keempat permasalahan tersebut, perlu sekiranya dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru. Adapun judul penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu “Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Oleh Guru Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Konoha”.

  • Pembatasan Masalah

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran belum bervariasi.

  • Rumusan Masalah

Bagaimana pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Konoha?

  • Kajian Teori

Berdasarkan tema penelitian yang diambil, maka terdapat tiga kajian teori utama. Pertama, teori mengenai strategi pembelajaran meliputi pengertian, komponen, jenis, perencanaan serta pelaksanaannya. Kedua, teori tentang metode pembelajaran yang terdiri dari pengertian, jenis dan perencanaannya. Ketiga, teori yang membahas mengenai guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran mulai dari pengertian, kompetensi, keterampilan mengajar dan perannya dalam kegiatan pembelajaran.

  • Desain Penelitian

Penelitian ini berdesain deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga data yang dihasilkan adalah berupa kata dan kalimat.

  • Informan Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru dan siswa kelas X kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Konoha tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan subjek penelitian berupa guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan teknik purposive sampling. Sementara itu, khusus untuk siswa kelas X kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan teknik snowball sampling.

  • Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini berdesain deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka instrumen yang dapat digunakan adalah berupa pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.

  • Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data interaktif. Teknik ini terdiri dari tiga tahap kegiatan yang harus ditempuh oleh peneliti, yaitu penyajian, reduksi dan penarikan kesimpulan dari data.

  • Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Data hasil contoh proposal penlitian yang telah terkumpul perlu diperiksa keabsahan datanya. Adapun teknik pemeriksaan data yang digunakan adalah triangulasi metode dan sumber. Triangulasi metode dapat dilakukan peneliti dengan membandingkan data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian, triangulasi sumber dapat dilakukan dengan membandingkan data wawancara informan guru A dengan B.

Contoh proposal penelitian 3

  • Judul Contoh Proposal

Implementasi Metode Pembelajaran Oleh Guru Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Jepara.

  • Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XI AP 1 dan 2 pada tanggal 1-2 April 2017 ditemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Pertama, motivasi belajar siswa masih rendah ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Kondisi ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang melakukan aktivitas lain seperti berbicara, bercanda, bermain gadget hingga tidur.

Kedua, prestasi belajar sebagian besar siswa juga masih rendah dimana berdasar hasil nilai ulangan harian sebanyak 55% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Ketiga, sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa belum memadai karena tidak adanya bahan ajar untuk kurikulum 2013 edisi revisi.

Keempat, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran belum bervariasi. Dalam kegiatan pembelajaran, guru masih menggunakan strategi yang monoton, yaitu ekspositori dan metode ceramah serta penugasan. Padahal setiap materi pelajaran tentu membutuhkan penerapan strategi yang bervariasi karena tujuan pembelajarannya juga berbeda.

Berdasarkan kelima permasalahan tersebut, perlu sekiranya dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru. Adapun judul penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu “Implementasi Metode Pembelajaran Oleh Guru Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Jepara”.

  • Pembatasan Masalah

Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran belum bervariasi.

  • Rumusan Masalah

Bagaimana implementasi strategi dan metode pembelajaran oleh guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Jepara?

  • Kajian Teori

Berdasarkan tema penelitian yang diambil, maka terdapat tiga kajian teori utama. Pertama, teori mengenai strategi pembelajaran meliputi pengertian, komponen, jenis, perencanaan serta pelaksanaannya.

Kedua, teori tentang metode pembelajaran yang terdiri dari pengertian, jenis dan perencanaannya.

Ketiga, teori yang membahas mengenai guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran mulai dari pengertian, kompetensi, keterampilan mengajar dan perannya dalam kegiatan pembelajaran.

  • Desain Penelitian

Penelitian ini berdesain deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga data yang dihasilkan adalah berupa kata dan kalimat.

  • Informan Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru dan siswa kelas X kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Jepara tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan subjek penelitian berupa guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan teknik purposive sampling. Sementara itu, khusus untuk siswa kelas X kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan teknik snowball sampling.

  • Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini berdesain deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka instrumen yang dapat digunakan adalah berupa pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.

  • Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data interaktif. Teknik ini terdiri dari tiga tahap kegiatan yang harus ditempuh oleh peneliti, yaitu penyajian, reduksi dan penarikan kesimpulan dari data.

  • Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Data hasil penelitian yang telah terkumpul perlu diperiksa keabsahan datanya. Adapun teknik pemeriksaan data yang digunakan adalah triangulasi metode dan sumber. Triangulasi metode dapat dilakukan peneliti dengan membandingkan data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian, triangulasi sumber dapat dilakukan dengan membandingkan data wawancara informan guru A dengan B.

Contoh proposal penelitian 4

PROPOSAL PENELITIAN

STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA SMK JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Oleh:

Nama               : Indah Amalia Sartika

Program Studi : Pendidikan

Jurusan            : Pendidikan

 

UNIVERSITAS TERPADU JAYA

15 MEI, 2020

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan adalah sekolah yang berorientasi pada persiapan siswa dalam memasuki dunia pekerjaan. Oleh karena itu, Sekolah Menengah Kejuruan memiliki jurusan yang sesuai dengan bidang dalam pekerjaan, seperti tata boga, tata busana, otomotif, dan administrasi.

Jurusan administrasi adalah jurusan yang berorientasi pada manajemen data dan informasi perkantoran. Untuk memberikan pengajaran di jurusan tersebut, dibutuhkan strategi dan persiapan yang matang agar siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dan tepat.

Dalam penyampaian tersebut, terdapat hambatan-hambatan yang menjadi permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar. hambatan-hambatan tersebut, seperti motivasi belajar yang masih rendah, sarana dan prasarana yang belum lengkap, dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru masih belum bervariasi. Oleh karena itu, peneliti ingin menganalisis strategi pembelajaran yang tepat agar dapat diterapkan dalam pembelajaran. Penelitian ini berjudul Strategi Pembelajaran Siswa SMK Jurusan Administrasi Perkantoran.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, peneliti memiliki satu rumusan masalah, yaitu strategi apa yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan jurusan administrasi perkantoran?

Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, penelitian ini memiliki tujuan, yaitu mengetahui strategi pembelajaran yang tepat untuk Sekolah Menengah Kejuruan jurusan administrasi perkantoran.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat, yaitu dapat menjadi acuan dalam penelitian berikutnya serta menjadi pengetahuan kepada pengajar untuk memberikan pembelajaran yang tepat bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan jurusan administrasi perkantoran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Kajian Pustaka

Pertama, penelitian oleh Aini dan Sudira. Penelitian ini berjudul Pengaruh Strategi Pembelajaran, Gaya Belajar, Sarana Praktik, dan Media Terhadap Hasil Belajar Patiseri SMK Se-Gerbangkertasusila. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh dalam strategi, faya, sarana, dan media belajar siswa SMK.

Kesamaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menganalisis strategi pembelajaran untuk siswa SMK. Perbedaan dari penelitian ini adalah objek penelitiannya.

Landasan Teori

Dalam penelitian ini, terdapat tiga kajian teori, yaitu strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan guru kompetensi keahlian. Ketiga teori tersebut terdiri dari pengertian, jenis, dan perencanaan masing-masing.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini membahas mengenai metode penelitian, seperti:

Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan sampel dan variabel, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil walaupun juga terdapat tabel dan diagram.

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian berasal dari data sekunder dan data primer. Data primer berasal dari wawancara guru dan siswa kelas X di tiga Sekolah Menengah Kejuruan. Data sekunder berasal dari buku teori dan jurnal penelitian.

Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara serta baca. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan pencatatan langsung dari sumber data dengan menggunakan teknik catat.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Siti Nurul, dan Putu Sudira. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran, Gaya Belajar, Sarana Praktik, dan Media Terhadap Hasil Belajar Patiseri SMK Se-Gerbangkertasusila. Jurnal Pendidikan Vokasi.

Contoh proposal penelitian 5

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR REMAJA USIA 11 SAMPAI 17 TAHUN

Oleh:

Nama               : Tesa Indrawan

Program Studi : Psikologi

Jurusan            : Psikologi

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERUS JAYA

JANUARI, 2020

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Media sosial adalah media komunikasi interaktif yang memungkinkan terjadinya interaksi antara dua arah dengan umpan balik. Media sosial memiliki jenis yang beragam, seperti media yang dapat membagikan foto, video, tulisan, dan masih banyak lagi. Media ini mudah diakses dari berbagai kalangan maupun usia. Pengguna media sosial terbanyak menurut penelitian berasal dari usia remaja.

Media sosial memiliki dua sisi yang dapat mempengaruhi seorang individu. Dari sisi positif, media sosial dapat menjadi wadah untuk membagi cerita dan kreativitas seseorang. Jika media sosial menjadi candu yang negatif, ia dapat mengakibatkan sifat egosentris dan individualis. Hal ini dapat membahayakan kehidupan, terutama remaja sebagai pengguna terbanyak media sosial.

Perubahan hormon yang cepat, dapat membuat seorang remaja menjadi pribadi yang mudah berubah sesuai dengan suasana. Tidak sedikit remaja yang menjauh dari kehidupan karena merasa lebih nyaman di dunia maya. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi kualitas belajar remaja.

Kualitas belajar yang berkurang akibat tidak adanya motivasi untuk belajar menambah salah satu problematika setelah permainan daring. Dari sini, peran orang tua dan lingkungan  sebaya sangat dibutuhkan untuk merangkul remaja dalam kehidupan sosial media. Maka dari itu, peneliti ingin menganalisis pengaruh-pengaruh tersebut pada remaja sehingga peneliti akan membahasnya dalam judul Pengaruh Sosial Media Terhadap Motivasi Remaja Usia 11-15 tahun.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar remaja usia 11-15 tahun?
  2. Bagaimana peran orang tua dan lingkungan sebaya terhadap motivasi belajar remaja usia 11-15 tahun?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti memiliki tujuan penelitian, yaitu:

  1. Mengetahui pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar remaja usia 11-15 tahun.
  2. Mengetahui peran orang tua dan lingkungan sebaya terhadap motivasi belajar remaja usia 11-15 tahun.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat yang dapat diperoleh di antaranya adalah:

Manfaat Teoritik

  1. Untuk menambah referensi terhadap kajian psikologi terkait dengan candu media sosial pada remaja.
  2. Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang akan dilakukan di masa mendatang.

Manfaat Praktis

  1. Menambah pemahaman masyarakat umum mengenai pengaruh media sosial pada remaja agar meningkatkan mutu pendidikan masyarakat dengan perkembangan teknologi.
  2. Memberikan pemahaman akan pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar remaja usia 11-15 tahun.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS

Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai fokus motivasi belajar pernah dilakukan sebelumnya. Berikut ini adalah tinjauan pustaka mengenai penelitian tersebut.

Pertama, penelitian oleh Truno Pambudi dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa FISIP Universitas Riau. Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menerima, mempertimbangkan informasi, dan mengambil keputusan untuk menerima penawaran. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengukur variabel media sosial Facebook dengan motivasi belajar siswa.

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu sama-sama menganalisis mengenai pengaruh sosial media terhadap motivasi belajar. Perbedaan dari kedua penelitian adalah penelitian ini menggunakan subjek pada remaja usia 11-15 tahun, sedangkan penelitian sebelumnya memiliki subjek mahasiswa.

Kedua, yaitu penelitian oleh Pertiwi dan Hidayati dengan judul Kecanduan Media Sosial Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja Di SMA Muhammadiyah 1 Semarang, Candisari, Kota Semarang. Penelitian ini membahas tentang hubungan antara kecanduan media sosial terhadap motivasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.

Kesamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pengaruh media sosial pada motivasi belajar. Perbedaan dari penelitian tersebut adalah subjek yang digunakan umum dan dicari secara acak dari lima sekolah di Jakarta, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan subjek siswa SMA Muhammadiyah 1 Semarang.

Landasan Teoritis

Pengertian Motivasi Belajar

Koeswara dalam kutipan Dimyati dan Mudjiono (2002:80) mengatakan bahwa siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mental. Kekuatan tersebut berupa keinginan, perhatian, dan cita-cita di dalam diri seseorang. Terkadang adanya keinginan dapat mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap serta perilaku individu dalam belajar.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar. Hal ini dapat menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar siswa sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi belajar, dorongan adalah kekuatan mental untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka memenuhi harapan dan dorongan. Dalam hal ini, harapan tersebut adalah pencapaian tujuan.

Fungsi motivasi

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan agar seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar dapat melaksanakan aktivitas tersebut. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha belajar bagi remaja. Menurut Djamarah (2002 : 123), ada tiga fungsi motivasi, yaitu:

  1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi ini berfungsi sebagai pendorong untuk mempengaruhi sikap yang seharusnya diambil dalam belajar.
  2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Motivasi ini berfungsi untuk mendorong psikologis yang kemudian dapat bergerak psikofisik.
  3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Motivasi ini berfungsi untuk memberikan arahan kepada remaja untuk melakukan perbuatan.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini membahas pendekatan penelitian, jenis dan sumber data penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode pemaparan hasil analisis data.

Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sugiyono dalam bukunya (2017: 8), menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan sifat kuantitatif atau statistik. Penelitian ini juga bertujuan untuk meneliti narasumber sehingga menggunakan pendekatan kuantitatif.

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Sumber data terbagi menjadi 2 jenis, yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada seperti jurnal, penelitian, dsb. Jenis sumber data yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah data primer.

Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan pencatatan langsung dari sumber data dengan menggunakan teknik catat.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hanafi, Muhammad. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa FISIP Universitas Riau. Riau: Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.

Pertiwi, Sinta Ayu Bhakti, dan Eni Hidayati. 2018. Kecanduan Media Sosial Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja di SMA Muhammadiyah 1 Semarang, Candisari, Kota Semarang. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, Cendekia Utama.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Contoh proposal 6

PROPOSAL

KEGIATAN PENTAS SENI (PENSI) DALAM RANGKA HARI JADI SMA NEGERI 10 SEMARANG Ke – 15

  1. PENDAHULUAN
  2. Latar Belakang

Pentas Seni (Pensi) adalah bentuk dari penampilan yang melibatkan individu atau kelompok dalam menyajikan bakat yang dimilikinya.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 10 Semarang akan menyelenggarakan kegiatan Pensi yang ditujukan kepada seluruh masyarakat sekolah yang melibatkan siswa siswi SMA Negeri 10 Semarang juga. Tujuan dari diadakannya kegiatan pensi tersebut bertujuan untuk memberikan ruang bagi siswa siswi SMA Negeri 10 Semarang untuk mengekspresikan minat dan bakat yang dimiliki masing – masing individu.

Selain itu, kegiatan Pentas Seni (Pensi) ini diselenggarakan dalam rangka hari jadi SMA Negeri 10 Semarang yang Ke 15. Maka dari itu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 10 Semarang perlu untuk merayakan hari jadi ini dengan mengadakan Pentas Seni (Pensi) ini.

  1. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari diadakannya kegiatan Pentas Seni (Pensi) ini adalah sebagai berikut.

  1. Memberikan ruang bagi siswa siswi SMA Negeri 10 Semarang untuk mengekspresikan minat dan bakat yang dimilikinya.
  2. Memberikan ruang untuk mempererat tali silaturahmi bagi seluruh siswa siswi SMA Negeri 10 Semarang.
  3. Memberikan ruang bagi siswa siswi SMA Negeri 10 Semarang sebagai sarana hiburan dalam melepas kejenuhan belajar.
  4. ISI PROPOSAL
  5. Tema Kegiatan

Pada kegiatan Pentas Seni (Pensi) ini, SMA Negeri 10 Semarang mengangkat tema yaitu “Tempo Doeloe” yang memberikan kesempatan bagi para siswa SMA Negeri 10 Semarang untuk unjuk bakat yang dimiliki oleh masing – masing individu di panggung pensi ini.

  • Macam–Macam Kegiatan

Adapun berbagai kegiatan untuk meramaikan kegiatan Pentas Seni (Pensi) SMA Negeri 10 Semarang adalah sebagai berikut.

  1. Tari Tradisional
  2. Band
  3. Dance
  4. Cheerleader
  5. Teater
  6. Samroh
  7. Dj
  8. Peserta Kegiatan

Kegiatan Pentas Seni (Pensi) SMA Negeri 10 Semarang diikuti oleh perwakilan dari siswa siswi kelas 1,2,3 SMA Negeri 10 Semarang. Selain itu pensi diikuti oleh beberapa alumni SMA Negeri 10 Semarang.

  • Peralatan yang Dibutuhkan

Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan Pentas Seni (Pensi) SMA Negeri 10 Semarang adalah sebagai berikut.

  1. Banner
  2. Tenda untuk julan
  3. Panggung
  4. Sound system
  5. Kostum dan make up
  6. Meja dan kursi
  7. Kipas angin
  8. Lampu sorot
  9. Pagar pembatas
  10. Alat musik dan microphone
  11. Waktu dan Tempat Kegiatan

Adapun waktu dan tempat dalam kegiatan Pentas Seni (Pensi) SMA Negeri 10 Semarang adalah sebagai berikut.

  1. Tari Tradisional
  • Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2018
  • Waktu : 09.00 WIB sampai selesai
  • Tempat : Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
  1. Band
  • Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2018
  • Waktu : 9.30 WIB sampai selesai
  • Tempat : Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
  1. Dance
  • Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2018
  • Waktu : 10.30 WIB sampai selesai
  • Tempat : Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
  1. Cheerleader
  • Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2018
  • Waktu : 11.00 WIB sampai selesai
  • Tempat : Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
  1. Teater
  • Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2018
  • Waktu : 11.30 WIB sampai selesai
  • Tempat : Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
  1. Samroh
  • Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2018
  • Waktu : 12.30 WIB sampai selesai
  • Tempat : Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
  1. Dj
  • Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2018
  • Waktu : 13.00 WIB sampai selesai
  • Tempat : Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.

 

  • Susunan Acara

Adapun susunan acara dalam kegiatan Pentas Seni (Pensi) SMA Negeri 10 Semarang adalah sebagai berikut.

Waktu Acara Tempat
08.00 – 08.30 Pembukaan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Semarang Bapak Drs. Ir. Bambang Putra Sadewa Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
08.30 – 09.00 Pembacaan Doa oleh Guru Agama Islam Bapak Imam, S.Pd Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
09.00 – 09.30 Tari Tradisional oleh ekstrakurikuler Cendana Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
09.30 – 10.30 Band oleh perwakilan siswa siswi kelas 1, 2, 3 SMA Negeri 10 Semarang Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
10.30 – 11.00 Dance oleh X Nine Dancer Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
11.00 – 11.30 Cheerleader oleh Zavana Cheers Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
11-30 – 12.30 Teater oleh Gio Teater Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
12.30 – 13.00 Samroh oleh Paguyuban Sosmed Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
13.00 – 14.30 DJ oleh Dj Waru Panggung Pentas Seni SMA Negeri 10 Semarang.
  • Susunan Kepanitiaan

Adapun susunan kepanitiaan dalam kegiatan Pentas Seni (Pensi) SMA Negeri 10 Semarang adalah sebagai berikut.

No. Nama Jabatan
1. Drs. Ir. Bambang Putra Sadewa (Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Semarang) Penanggung Jawab Pensi
2. Drs . Bimbi (Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Semarang) Pengarah Pensi
3. Bahrul Evendi Ketua Panitia Pensi
4. Dwi Nona Sekretaris
5. Yulia Rahmat Bendahara
6. Budi Dahlia Seksi Acara
7. Dika Wahyuni Seksi Humas
8. Budi Barda Seksi Keamanan
9. Dika Wilujeng Seksi Dokumentasi
  • Anggaran Dana

Dalam menunjang kegiatan Pentas Seni (Pensi) SMA Negeri 10 Semarang dengan baik dan meriah, maka akan membutuhkan beberapa anggaran dana. Adapun rincian anggaran dana yang dikeluarkan adalah sebagai berikut.

Kegiatan ini mendapatkan dana dari sebagai berikut.

  1. Kas SMA Negeri 10 Semarang : Rp. 2.000.000
  2. Dana Iuran Siswa SMA Negeri 10 Semarang : Rp. 3.500.000
  3. Dana donatur wali murid SMA Negeri 10 Semarang : Rp. 1.500.000
  4. Dana pihak sponsor A : Rp. 3.000.000
  5. Dana pihak sponsor B : Rp. 2.000.000
  6. Total : Rp. 12.000.000

Biaya Pengeluaran sebagai berikut.

  1. Banner : Rp. 300.000
  2. Tenda untuk jualan : Rp. 150.000
  3. Panggung : Rp. 500.000
  4. Sound system : Rp. 3.000.000
  5. Kostum dan make up : Rp. 1.000.000
  6. Konsumsi : Rp. 1.000.000
  7. Kipas angin : Rp. 500.000
  8. Lampu sorot : Rp. 700.000
  9. Pagar pembatas : Rp. 300.000
  10. Alat musik dan microphone : Rp. 1.500.000
  11. Lain – lain : Rp. 500.000
  12. Total : Rp. 9.450.000

III. PENUTUP

Demikianlah contoh proposal ini dibuat. Besar harapan kami untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi pihak sekolah. Semoga adanya acara Pentas Seni (Pensi) SMA Negeri 10 Semarang ini dapat terlaksana dan berjalan dengan baik seperti halnya yang kami harapkan.

Terimakasih atas perhatian dan dukungannya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya.

***

PROPOSAL

KEGIATAN PENTAS SENI (PENSI) DALAM RANGKA HARI JADI SMA NEGERI 10 SEMARANG Ke – 15

Disahkan pada:

Semarang, 25 November 2017

Mengetahui,

Ketua Panitia       Ketua OSIS

Bahrul Evendi      Ilham Bayu Dirgantara

***

Contoh proposal 7

PROPOSAL KEGIATAN
PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE – 71
DENGAN TEMA
AKSI KEMERDEKAAN KE – 71

  1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – 71, SMK Negeri 1 Semarang akan menggelar kegiatan lomba dengan tema “Aksi Kemerdekaan Ke – 71”. Dalam penyelenggaraan kegiatan perlombaan ini diikuti oleh seluruh siswa siswi SMK Negeri 1 Semarang.
Untuk mensukseskan kegiatan perlombaan ini, maka kami selaku pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mengharapkan bantuan dan dukungan kepada pihak sekolah untuk bersedia menyetujui rencana kegiatan perlombaan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – 71.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa serta semangat dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI yang ke – 71 pada tanggal 17 Agustus 2017

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari acara ini digelar adalah sebagai berikut.

  1. Untuk menciptakan semangat dalam berjuang meraih kemenangan antara masing – masing siswa siswi SMK Negeri 1 Semarang.
    b. Untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama siswa siswi SMK Negeri 1 Semarang.
    c. Untuk menciptakan jiwa sportifitas dalam perlombaan pada siswa siswi SMK Negeri 1 Semarang.
    d. Untuk menciptakan rasa nasionalisme pada siswa siswi SMK Negeri 1 Semarang.

1.3 Dasar Kegiatan

Pada acara ini didasarkan pada.

  1. Pancasila “Persatuan Indonesia”.
    2. Agenda OSIS SMK Negeri 1 Semarang.
  2. ISI Contoh Proposal

2.1 Tema Kegiatan

Kegiatan ini mengusung tema “Aksi Kemerdekaan Ke – 71”. Maksudnya adalah untuk menunjukkan sikap dan perilaku berjuang dalam meraih kemenangan antara masing – masing siswa siswi SMK Negeri 1 Semarang. Dengan didasari sikap sportif perlombaan ini digelar.

2.2 Macam – Macam Kegiatan

Berikut adalah nama – nama kegiatan perlombaan yaitu.

  • Lomba makan kerupuk
  • Lomba tarik tambang
  • Lomba balap karung
  • Lomba mengambil koin dalam air
  • Lomba joget kelereng
  • Lomba memasukkan paku ke botol
  • Lomba futsal terong
  • Lomba volly menggunakan sarung

2.3 Peserta

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa siswi SMK Negeri 1 Semarang.

2.4 Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu : Kamis, 18 Agustus 2017
Pukul : 08.00 WIB hingga selesai
Tempat : Lapangan basket SMK Negeri 1 Semarang
Peserta : Seluruh siswa siswi SMK Negeri 1 Semarang

2.5 Susunan Kepanitiaan

Penanggung Jawab : Drs. Ir. Widodo Kusumo
Ketua Pelaksana : Indah Susilo, S.Pd

Panitia Pembantu

Ketua Osis : Truno Pambudi
Sekretaris : Truno Pambudiono
Bendahara : Indah Permata Putri

Seksi – Seksi

– Seksi acara
Koordinator : Budiono Susilo
Anggota : Pratiwi Derian, Budi Selamat, Selamat Tahun Baru

– Logistik
Koordinator : Firmasyah Yuda Pratama
Anggota : Bagas Derian, Budin Asep, Sartika Anna

– Seksi keamanan
Koordinator : Aji Ricky Tri
Anggota : Prayugo Dean, Syamsul Arief, Mardiani Ika

– Seksi P3K
Koordinator : Ricuh Ricky Pambudi
Anggota : Ujil Ian, Nino Nani, Wulandari Anna

– Seksi dokumentasi
Koordinator : Vicky Putranto Dwi
Anggota : Kevin Putra, Dian Sri Werdani, Maria Anna

– Seksi konsumsi
Koordinator : Firmansyah Cahyo Akbar
Anggota : Pratiwi Derian, Suparman Asep, Mardiani Anna

– Seksi perlombaan
Koordinator : Firmansyah Ricky Dwi
Anggota : Pratiwi Derian, Suparman Asep, Mardiani Anna, Kevina Diki, Gimo Prakoso, Imal Kodim, Dwi Sentosa, Putri Pratiwi

2.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiataan

Waktu Acara Tempat
08.00 – 08.30 Lomba makan kerupuk Lapangan basket SMK Negeri 1 Semarang
08.30 – 09.00 Lomba tarik tambang Lapangan basket SMK Negeri 1 Semarang
09.00 – 09.30 Lomba balap karung Lapangan basket SMK Negeri 1 Semarang
09.30 – 10.30 Lomba mengambil koin dalam air Lapangan basket SMK Negeri 1 Semarang
10.30 – 11.00 Lomba joget kelereng Lapangan basket SMK Negeri 1 Semarang
11.00 – 11.30 Lomba memasukkan paku ke botol Lapangan basket SMK Negeri 1 Semarang
11-30 – 12.30 Lomba futsal terong Lapangan basket SMK Negeri 1 Semarang
12.30 – 13.00 Lomba volly menggunakan sarung Lapangan basket SMK Negeri 1 Semarang

III. ESTIMASI BIAYA

Berikut adalah rincian biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan perlombaan sebagai berikut.

Peralatan perlombaan

Plastik : Rp. 5000
Kerupuk : Rp. 30.000
Sedotan : Rp. 10.000
Pepaya : Rp. 30.000
Kelereng : Rp. 20.000
Terong : Rp. 30.000
Pewarna : Rp. 20.000
Sewa tambang : Rp. 30.000
Karung : Rp. 25.000
Paku : Rp. 5000
Total : Rp. 205.000
Konsumsi : Rp. 500.000

Hadiah Pemenang

Team

Juara 1
2 Fanta besar : Rp. 40.000
2 Citato besar : Rp. 30.000

Juara 2
1 Fanta besar : Rp. 20.000
1 Citato Besar : Rp. 15.000

Juara 3
1 Fanta besar : Rp. 20.000

Duo

Juara 1
2 Fanta kecil : Rp. 20.000
2 Citato kecil : Rp. 20.000

Juara 2
1 Fanta kecil : Rp. 10.000
1 Citato kecil : Rp. 10.000

Juara 3
1 Fanta besar : Rp. 10.000

Individu

Juara 1
2 teh pucuk besar : Rp. 20.000
4 ricis : Rp. 20.000

Juara 2
1 teh pucuk besar : Rp. 10.000
2 ricis : Rp. 10.000

Juara 3
1 teh pucuk besar : Rp. 10.000
Total : Rp. 265.000
Kesekretariatan : Rp. 200.000
Pengeluaran : Rp. 300.000
Total Semuanya : Rp. 1.470.000
Terbilang : Satu juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah

  1. PENUTUP

Demikianlah proposal ini dibuat. Besar harapan kami untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi pihak sekolah. Semoga adanya acara dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – 71, SMK Negeri 1 Semarang menggelar kegiatan lomba dengan tema “Aksi Kemerdekaan Ke – 71” ini dapat terlaksana dan berjalan dengan baik seperti halnya yang kami harapkan.

Terimakasih atas perhatian dan dukungannya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya.

***

PROPOSAL KEGIATAN
PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE – 71
DENGAN TEMA
AKSI KEMERDEKAAN KE – 71

LEMBAR PENGESAHAN
Ketua Pelaksana / OSIS Sekretaris

Truno Pambudi

Mengetahui,

Wakasek Kesiswaan    Pembina OSIS

Indah Sekali, S.Pd       Budi Kurniawan, S.Pd

Menyetujui

Kepala SMK Negeri 1 Semarang

Drs. Ir. Widodo Budiono
NIP.188989590011

***

Contoh proposal 8

Proposal Kegiatan Halal Bi Halal dan Silaturahim Akbar Desa Kalimanis 1431 H.

  • Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan orang lain dalam kehidupannya, baik berupa perhatian, bantuan serta kasih sayang dari sesamanya. Hal itu lantaran setiap manusia akan berhubungan dengan manusia lain baik dalam hal ekonomi, sosial, emosional dan berbagai hubungan kemanusiaan yang lainnya.

Oleh karena itu, untuk mencapai kebutuhan sosial tersebut, manusia harus senantiasa berbuat baik kepada sesamanya. Islam pun memerintahkan hal tersebut. Maka dari itu, silaturahmi harus senantiasa dijaga dan dilestarikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Dan sesungguhnya, melalui silaturahim, seseorang akan memperoleh kebaikan dan juga keberkahan darinya. Karena latar belakang itulah, karang taruan Desa Kalimanis akan mengadakan agenda Halal Bi Halal dalam rangka menjaga ikatan silaturahim antar sesama.

Di samping untuk menjaga silaturahmi agar senantiasa terjaga, kegiatan ini juga bertujuan untuk dapat menghimpun dana untuk kebutuhan bakti sosial.

  1. Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:

  1. Untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri 1431 H
  2. Untuk menjalin kerukunan serta kekeluargaan antar masyarakat
  3. Untuk mewujudkan hubungan yang erat dan rukun antar sesama pemuda karang taruna
  4. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
  • Acara Halal Bi Halal dan Silaturahim Akbar ini dilakukan pada hari senin 17 Juni 2018
  • Untuk waktunya adalah pada pukul 13.00-16.00 wib.
  1. Susunan Acara Kegiatan

Adapun susunan acara kegiatannya adalah sebagai berikut:

  • 00-13.20 : sambutan
  • 20-14.00: haul massal
  • 00-15.00: inti
  • 00-15.30: makan
  • 30-15.40: do’a
  • 40-16.00: penutup
  1. Susunan Panitia

Adapun susunan panitianya adalah sebagai berikut:

  • Penanggung jawab: Ahmad Tohir
  • Ketua panitia: Muhammad Hasan
  • Sekretaris: Siti Muslimah
  • Bendahara: Umi Khasanah
  • Acara: Rusdi
  • Perlengkapan: Hamid
  • Konsumsi: Fira Dini
  1. Anggaran Dana

Untuk kegiatan ini didapat dari dana:

  • Kas masjid Al-Amin: 500.000
  • Kas Desa Kalimanis: 5.000.000
  • Dana dari iuran warga: 2.000.000
  • Dama daro sponsor: 500.000
  • Keseluruhan: 8.000.000

Biaya untuk perlengkapan:

  • Penceramah: 500.000
  • Penyewaan tempat: 1.000.000
  • Sewa panggung: 2.000.000
  • Sewa peralatan music: 500.000
  • Dana penataan panggung: 500.000
  • Biaya konsumsi: 500.000
  • Spanduk: 300.000
  • Lain-lain: 200.000

Total keseluruhan: 6.000.000

  1. Penutup

Demikian proposal kegiatan halal bi halal ini kami buat. Besar harapan dari kami agar Bapak dan Ibu bersedia membantu biaya demi kelancaran agenda kami. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih.

Contoh proposal 9

Proposal Kegiatan Kampus Pameran Buku Karya Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Buku adalah jendela dunia, kita sepakat soal itu. Buku selain merupakan jendela dunia, juga memiliki beragam fungsi yang sangat banyak, terutama untuk para mahasiswa. Buku bisa jadi merupakan sebuah cara untuk menyampaikan gagasan, cara berpikir dan bisa juga untuk menyampaikan kritik pada pihak lain. Buku juga bisa berfungsi sebagai cara untuk melatih diri dalam meningkatkan kualitas dalam berpikir.

Dengan melihat begitu banyaknya manfaat dari buku, maka kami dari BEM UNITA berinisiatif untuk menggelar suatu pameran buku. Pameran buku pada kesempatan kali ini khusus kepada buku karya dari para mahasiswa UNITA. Karena ternyata ada banyak sekali karya tulis mahasiswa UNITA yang sudah dibukukan. Dengan memberikan ruang kepada karya ilmiah maupun karya lainnya yang berbentuk buku, kami berharap kreatifitas menulis dari para mahasiswa UNITA ini semakin terpicu dan berkembang.

  • Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan ini adalah :

– Mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa
– Mempererat tali silaturahmi staff, dewan dosen, dan mahasiswa
– Menumbuhkan semangat menulis pada mahasiswa
– Meningkatkan kreatifitas mahasiswa pada bidang tulis menulis
– Sebagai sarana pembuka wawasan pada mahasiswa
– Memberikan ruang dan kesempatan siswa kreatif
– Melatih kepemimpinan dan keorganisasian
– Melatih kemampuan berkomunikasi antar mahasiswa, mahasiswi dengan dosen, dan mahasiswa dengan pihak luar

BAB II. ISI PROPOSAL

  • Tema

Dalam kegiatan ini kami mengangkat tema “Efektif dan Efisien Dalam Meraih Masa Depan Dengan Menulis Buku”. Dengan tema ini diharapkan semua mahasiswa bisa terinspirasi untuk selalu menjadikan waktu mereka lebih efektif dan efisien untuk meraih cita-cita mereka di masa yang akan datang terutama dengan menulis buku.

  • Macam-macam Kegiatan

Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :

Pameran buku karya mahasiswa UNITA

  • Peserta

Peserta yang dapat mengikuti Pentas Seni kali ini adalah seluruh mahasiswa UNITA yang sudah memiliki karya tulis yang dibukukan dengan tema apapun

  • Peralatan yang Dibutuhkan

– Meja tempat pameran
– Sound System untuk pengumuman
– Buku karya mahasiswa
– Gedung pameran

  • Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pameran Buku Mahasiswa ini adalah :

  1. Pameran Buku Mahasiswa :
  • Tanggal: Senin, 32 Januari 2017
  • Waktu: Pukul 08.30 WIB – 09.40 WIB
  • Tempat: Gedung Satya Navanta UNITA

BAB III. SUSUNAN ACARA PEMBUKAAN PAMERAN BUKU

  1. Pembukaan
    2. Sambutan-sambutan
    – Rektor UNIYA
    – Ketua Panitia
    – Perwakilan Mahasiswa

BAB IV. SUSUNAN KEPANITIAN

  1. Pelindung: Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri (Rektor UNITA)
  2. Pengarah: Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri (Kajur)
  3. Penanggung Jawab: Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri (KaProdi)
  4. Ketua Panitia: Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri (Ketua BEM)
  5. Sekretaris: Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri
  6. Bendahara: Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri
  7. Seksi acara: Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri
  8. Seksi Dana Usaha : Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri
  9. Seksi Humas: Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri
  10. Seksi Keamanan : Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri
  11. Seksi Dokumentasi : Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri
  12. Seksi peralatan : Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri

BAB V. ANGGARAN DANA

Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik.

Kegiatan ini diperoleh dari dana:

  • Dana kas BEM : Rp. 500.000-
  • Dana partisipasi mahasiswa : Rp. 2.000.000-
  • Dana partisipasi dosen : Rp. 500.000-
  • Total: Rp, 3.000.000-

Biaya pengeluaran :

  • Sewa Tempat: Rp. 1.000.000-
  • Penyewaan Panggung: Rp. 2.000.000,-
  • Penyewaan Alat Musik: Rp. 1.000.000,-
  • Biaya Penataan Panggung: Rp. 500.000,-
  • Konsumsi: Rp. 500.000,-
  • Spanduk: Rp. 300.000,-
  • Lain – Lain: Rp. 200.000,-
  • Total: Rp. 5.500.000-

BAB VI. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari perusahaan Bapak/Ibu berupa kerjasama dengan kegiatan yang kami gelar. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Dan sekiranya acara dan kegiatan yang kami gelar ini juga bisa memberikan manfaat kepada perusahaan Bapak/Ibu sebagai partner sponsor kami.

Atas perhatian dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih.

PROPOSAL KEGIATAN PAMERAN BUKU MAHASISWA UNITA

Disahkan di :
Jakarta, 25 Januari 2017

Mengetahui,

Ketua Panitia Ketua BEM UNITA

Hendra Adi Gunawan Al Jufri Mohammad Yasin Yusuf Al Fadholi Al Katiri

Kepala Jurusan

Hendra Adi Gunawan Al Jufri

Contoh proposal 10

PROPOSAL
PERKEMAHAN AKHIR TAHUN
MA DARUL ILMI WARU
2012 – 2013

#LAMBANG BAYANGAN TUNAS KELAPA#

TANGGAL 25 – 27 JUNI 2013

GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN 1889-1890
PANGKALAN MA DARUL ILMI WARU
Jalan Kol. Sugiono 101 – 103 Kureksari, Waru –Sidoarjo (031) 854916

  1. Latar Belakang

Gerakan Pramuka adalah sebuah media untuk membina anak bangsa agar menjadi generasi yang bertaqwa, terampil mandiri, berbakat, tangkas, dan bersahaja dalam format kegiatan pendidikan yang menarik dan menyenangkan. Oleh karena itu, upaya dan partisipasi semua pihak diperlukan guna mensukseskan kegiatan perkemahan ini.

Gerakan Pramuka dapat diwujudkan dengan kegiatan perkemahan di alam terbuka. Perkemahan merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengetahui bakat & minat siswa. Maka dari itu kami dari Pramuka Penegak MA “DARUL ILMI” Waru akan menyelenggarakan acara PERKEMAHAN AKHIR TAHUN dengan tujuan yang telah terlampir.

  1. Tujuan
  • Mencari minat dan bakat anak-anak sejak dini dalam kegiatan pramuka dalam ajang persahabatan dan adu prestasi
  • Menciptakan anak bangsa yang bermanfaat bagi diri pribadi, masyarakat, agama dan negaranya.
  • Melatih sikap disiplin dan bertanggung jawab baik kepada diri sendiri maupun masyarakat luas
  • Sebagai tahap evaluasi kegiatan pramuka selama satu tahun.
  1. DASAR HUKUM
  2. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
  3. Program Kerja Tahunan GUDEP 1889-1890 MA “DARUL ‘ULUM” WARU SIDOARJO

Nama Kegiatan

Nama kegiatan tersebut adalah PERKEMAHAN AKHIR TAHUN MA “DARUL ILMI” Waru Sidoarjo.

Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan PERKEMAHAN AKHIR TAHUN InsyaAllah akan dilaksanakan pada tanggal 25 s.d 27 Juni 2013 , di Bumi Perkemahan Lumbang Probolinggo.

Peserta

Peserta PERKEMAHAN AKHIR TAHUN ini diikuti oleh siswa kelas 10, 11 dan 12 MA “DARUL ILMI” Waru Sidoarjo, dengan jumlah peserta + 40 ( empat puluh ) peserta

Kepanitiaan

Pelaksanaan PERKEMAHAN AKHIR TAHUN ini dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka Gudep MA “DARUL ILMI” Waru Sidoarjo, yang akan dikoordinir oleh Dewan Ambalan.

Jadwal Pelaksanaan

Terlampir

Anggaran Pelaksanaan

Anggaran/biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan “PERKEMAHAN AKHIR TAHUN” ini sebesar Rp 4.700.000,00

Penutup

Demikian contoh proposal ini kami buat, agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan PERKEMAHAN AKHIR TAHUN akan datang. Kami sangat mengharap dukungan semua pihak agar pelaksanaan kegiatan ini dapat sukses sebagaimana yang kita harapkan.

Waru, 16 Juni 2013

Ketua Pelaksana       Ketua Ambalan

Sayyidah Chalimah   Dicky Aprilianto Putro

Mengetahui:

Pembina OSIS                  Pembina Gudep

MA DARUL ILMI Waru       MA DARUL ILMI Waru

Drs. M. Fajar Shodiq. Mpd. Drs. Saifullah Umar

Kepala Madrasah Aliyah
DARUL ILMI Waru

Muhammad Mustofa, S.Ag

***

SUSUNAN PANITIA
PERKEMAHAN AKHIR TAHUN 2013
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN 1889 – 1890
PANGKALAN MA. DARUL ILMI WARU

Pelindung: Kepala MA. DARUL ILMI Waru (selaku Ka. Mabigus )
Penasehat: Pembina Gugus Depan MA. DARUL ILMI Waru
Penyelenggara: Panitia Perkemahan Akhir Tahun Ma. DARUL ILMI Waru 2013
Konsultan: Pembina satuan MA. DARUL ILMI Waru

PELAKSANA

Ketua: Sayyidah Chalimah
Wakil Ketua: Syaiful Fuad
Sekretaris: Rina Rizkiya
Bendahara: Erma Dwi Lestari
Bendahara I: Ma’rifatul Chikmi

Sie.Kegiatan / Acara

  • Nur Chotib
  • Khusnul Afif
  • Lukman Ali
  • Lailatul Masruroh

Sie. Kesehatan

  • Sriyati siratinigsih
  • Irfan Taufik
  • Mukhtar Hidayatullah
  • Nikmatul Khasanah
  • Ikma Hidayati Sa’diyah

Sie. Konsumsi

  • Indah Kurniati Z.
  • Nashir
  • Ziana Mawaddah
  • Indah Kurnia Zulfa

 

  • Sie Perlengkapan

 

  • Riyan andrianto
  • Adjie Hidayatullah
  • Syaiful Fu’ad
  • Hidayatullah
  • Ahmad Fauzi

E Sekbid. Keamanan

  • Ubaidillah
  • Rizal Al-Ijtima
  • Sriyati Siratihningsih
  • Miftakhul Jannah

 

  • Sekbid. Dokumentasi

 

  • Masbahatul Ilmiyah
  • Farida Hanum
  • Nurul Maslihah

 

  • Sekbid. Kedai

 

  • Faiqotul Himmah
  • Lailatul Arofah
  • Farida Putri Hasibuan

RINCIAN ANGGARAN KONSUMSI

KEBUTUHAN NOMINAL

Beras 15Kg x @ Rp. 8.000,- Rp. 120.000,-
Bumbu masak lengkap Rp. 60.000,-
Mie goreng 2 dos x @ Rp. 56.000,- Rp. 112.000,-
Telur ayam 3 Kg x @ Rp. 16.000,- Rp. 48.000,-
Teh celup 2 pc Rp. 10.000,-
Nescafe 5pc x @ Rp. 9.000,- Rp. 45.000,-
Susu kaleng 5 x @ Rp. 8.500,- Rp. 42.500,-
Minyak goreng 2,5 liter Rp. 25.000,-
Gula 5 Kg x @ Rp. 12.000,- Rp. 60.000,-
Gas LPG 3 Kg x 2 x @ Rp. 16.500,- Rp. 33.000,-
Air isi ulang Rp. 15.000,-
Bumbu pecel dan bali + lauk tempe kering Rp. 160.000,-
Sayuran Rp. 50.000,-
Tahu-Tempe Rp. 50.000,-
Sabun cuci Rp. 10.000,-
Makanan ringan Rp. 75.000,-
Lauk pauk Rp. 100.000,-
Lain-lain Rp. 79.500,-
JUMLAH RP. 1.095.000,-

RENCANA ANGGARAN PERKEMAHAN AKHIR TAHUN 2013

  1. SUMBER DANA NOMINAL
    PESERTA 40 X @ Rp. 100.000 Rp. 4.000.000,-
    SUBSIDI GUGUS DEPAN Rp. 500.000,-
    3 KAS GUGUS DEPAN Rp. 200.000,-
    JUMLAH RP. 4.700.000,-
    B. RENCANA PENGELUARAN
    Administrasi Rp. 30.000,-
    Bisyaroh Pembina @ Rp. 75.000 x 3 orang Rp. 225.000,-
    P3K Rp. 50.000,-
    Konsumsi Peserta dan Pembina (Terlampir) Rp. 1.095.000,-
    Biaya masuk bumi perkemahan @ Rp. 5.000,- x 43 orang Rp. 215.000,-
    Biaya masuk wisata Bromo @ Rp. 30.000,- x 43 orang Rp. 1.290.000,-
    Perlengkapan :

Tali rafia
Cat+Kuas
Accu untuk 3 hari

Rp. 20.000,-

Rp. 10.000,-

Rp. 100.000,-
Transportasi antar jemput Rp. 1.500.000,-
Cuci tenda Rp. 100.000,-
Dokumentasi Rp. 45.000,-
Alat tulis kantor Rp. 20.000,-
JUMLAH Rp. 4.700.000,-

Waru, 11 Juni 1013

Ketua Panitia Bendahara

Sayyidah Chalimah Erma Dwi Lestari

Mengetahui/Menyetujui,

Kepala MA. DARUL ILMI / Ka. MABIGUS

MUHAMMAD MUSTOFA, S.Ag.

JADWAL KEGIATAN
PERKEMAHAN AKHIR TAHU 2013
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN 1889 – 1890
PANGKALAN MA. DARUL ILMI WARU
HARI / TANGGAL WAKTU ACARA TEMPAT PEN. JAWAB PERLENGKAPAN

* Selasa, 25 Juni 2013

06.30–07.00 Cheking peserta Maduwa Dewan

Ambalan
Semua barang bawaan kemah
07.00 –08.00 Upacara pemberangkatan Maduwa Dewan ambalan Pramuka lengkap
08.00–12.00 Meluncur ke bumi perkemahan Lumbang Jalan raya Dewan Ambalan -Sabuk Pengaman
12.00–13.00 Sampai di perkemahan + mendirikan tenda Tempat kemah

Lumbang Probolinggo
Dewan ambalan –
13.00–13.30 ISHOMA Bumi Perkemahan Sie. Konsumsi Alat TTGD Setiap sangga
13.30–15.00 Upacara Pembukaan Bumi Perkemahan Sie. Acara Pramuka lengkap
15.00–15.30 ISHOMA Dapur Darurat All Penegak + Pembina Alat sholat
15.30–17.00 Bila aku seorang pemimpin Bumi Perkemahan Kak Nas Alat tulis
17.00–19.00 Istirahat + shalat jama’ah maghrib –> isya’ Lapangan Sie. Acara Alat sholat
19.00–19.30 Istirahat + persiapan kegiatan Bumi Perkemahan ALL penegak –
19.30–20.30 Diskusi yang Efektif Bumi Perkemahan Kak Heri Alat tulis
20.30–21.30 MADUWA aksi I Bumi Perkemahan Sie. Acara –
21.30–04.00 Rebah diri dibawah bintang kecil + PANITIA EVALUASI Hotel Bertenda ALL penegak Bantal + guling

* Rabu, 26 Juni 2013

04.00-05.00 SHOLAT SHUBUH Lapangan Sie. Acara Alat sholat
05.00–06.00 Ngeretek awak Lapangan Sie. Acara Baju olahraga + hasduk
06.00–07.00 Apel pagi Lapangan Sie. Acara Pramuka lengkap
07.00-07.30 Umpan lambung Lapangan Kak penegak Alat makan

07.30–13.00 Navigasi Alam sekitar Pembina Satuan Pramuka lengkap
13.00–15.00 ISHOMA Tempat perkemahan Sie. Konsumsi Alat sholat +Alat Makan
15.00-17.00 UJI SKU Lapangan Dewan ambalan Pramuka lengkap +SKU
17.00-19.00 Jama’ah shalat maghrib – isya’ Lapangan Sie. Acara Alat sholat
19.00-19.30 ISHOMA Lapangan Sie. Konsumsi Alat sholat +alat makan
19.30-20.30 Evaluasi Lapangan Sie. Acara Alat sholat +alat makan
20.30-21.30 MADUWA aksi II Hotel Ber-Tenda Sie. Acara Alat pensi
21.30-04.00 Rebah diri di bawah berselimut mimpi + PANITIA EVALUASI Hotel bertenda All Bantal + guling

* Kamis, 27 Juni 2013

04.00-05.00 Assholatu khirun minan naum Lapangan Sie. Acara Alat sholat
05.00–06.00 Ongkek awak Lapangan Sie. Acara Baju olahraga
06.00–07.00 Apel pagi Lapangan Sie. Acara Pramuka lengkap
07.00–07.30 Maem bareng Lapangan All penegak Alat makan
07.30-13.00 Minum vitamin rohani Wisata gunung bromo All penegak Pramuka lengkap
13.00-14.00 Upacara penutupan + ngenteni truk Lapangan Sie. Acara Pramuka lengkap
14.00 SAYONARA …….

Contoh Proposal Penelitian yang baik dan benar

Berikut ini adalah salah satu contoh proposal yang baik dan benar secara lengkap. Anda bisa mencontoh tata cara bagaimana membuat contoh proposal yang baik dan benar.

Berikut ini adalah contoh proposal tentang kesehatan:

BAB I. PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Kelengkapan dokumen rekam medis tersebut menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008 pasal 1 terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.  Dalam pengisian dokumen rekam medis
tersebut juga memerlukan autentifikasi dan pencatatan yang baik.

Autentifikasi dilakukan pada nama, gelar, tanggal,
waktu dan tanda tangan, sedangkan pencatatan yang baik harus mempunyai baris
tetap dan koreksi yang benar (bila ada). Pada proses autentifikasi, penulisan nama
terang dokter atau Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan harus disertai
gelar profesionalnya yang lengkap. Waktu tenaga kesehatan tertentu memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien juga harus dicatat, terutama tanggal dan jam
pada saat dokter atau tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan .Tanda
tangan dari dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
kesehatan juga harus tercantum.

Menurut Green
(Notoatmodjo, 2003), salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan, sehingga
perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis tersebut salah satunya dipengaruhi
oleh pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis. Pengetahuan tentang nilai
guna rekam medis menjadikan petugas termotivasi untuk melakukan pengisian
dokumen rekam medis secara lengkap dan benar.

Menurut
Russo (dalam  Widjaja, 2014) pengetahuan tentang
nilai guna rekam medis adalah pengetahuan
tentang administrasi, legal, finansial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan
pemasaran. Aspek administrasi membuat rekam medis dapat berguna
untuk pertanggungjawaban tugas dan
tanggung jawab pemberi pelayanan.
Aspek legal membuat rekam medis berguna
sebagai bukti kepentingan hukum.

Aspek
finansial membuat rekam
medis dapat digunakan sebagai dasar
perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Aspek riset membuat rekam medis berguna
untuk penelitian. Aspek edukasi membuat
rekam medis dapat digunakan sebagai
bahan pendidikan bagi tenaga kesehatan.

Aspek
dokumentasi membuat rekam medis dapat digunakan sebagai
dokumentasi pelayanan kesehatan.  Aspek kesehatan
masyarakat membuat rekam medis dapat dijadikan sebagai sumber
informasi kesehatan masyarakat. Aspek perencanaan
dan pemasaran membuat rekam
medis dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan dan pemasaran.

Di Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang
nilai guna rekam medis sudah cukup memadai karena sebagian besar petugas adalah
lulusan pendidikan kesehatan yang telah mempelajari rekam medis. Secara
periodik, di Rumah Sakit Medika juga memberikan informasi kepada para petugas,
terutama informasi yang diberikan oleh pimpinan Unit Rekam Medis, diantaranya informasi
tentang nilai guna rekam medis.

Pengetahuan tentang rekam medis yang memadai
seharusnya diikuti dengan perilaku yang sesuai dalam bekerja, terutama dalam
pengisian dokumen rekam medis yang pada umumnya dibuat oleh para tenaga medis
dan para medis. Namun kenyataannya,  kualitas pengisian dokumen rekam medis yang
dimiliki oleh Rumah Sakit Medika belum seperti yang diharapkan. Pada observasi
pendahuluan, banyak ditemui dokumen rekam medis yang tidak diisi lengkap
terutama pada kolom gelar petugas yang memberikan pelayanan dan kolom waktu
memberikan pelayanan, sehingga berkurang nilai autentifikasinya.

  1. Permasalahan
  2. Identifikasi Masalah

Menurut Green
(Notoatmodjo, 2003), banyak faktor yang berkaitan dengan perilaku, antara lain : jenis kelamin,
umur, pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya.
Faktor-faktor tersebut juga terkait dengan perilaku petugas dalam pengisian
dokumen rekam medis di Rumah Sakit Medika.

Martono (2010) menyatakan bahwa seorang lelaki lebih
banyak berpartisipasi dalam bidang-bidang yang bersifat eksakta, sedangkan
perempuan lebih dominan pada bidang-bidang keahlian terapan. Kemampuan
perempuan dalam pengisian dokumen
rekam medis seharusnya lebih baik dibandingkan
dengan kaum laki-laki, namun di Rumah
Sakit Medika keduanya, baik laki-laki ataupun perempuan sama saja kemampuannya
dalam pengisian dokumen rekam medis.

Menurut
Notoatmodjo (2007),  pengetahuan
merupakan perangsang (stimulus) yang
menyebabkan perubahan perilaku sehingga seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat
melakukan sesuatu dengan baik pula. Di
Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang
nilai guna rekam medis relatif lebih baik karena sering
diberi pengarahan-pengarahan yang bersifat teknis, namun kenyataannya kemampuan
mereka dalam pengisian dokumen rekam medis masih belum seperti yang diharapkan.

Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa semakin tinggi
pendidikan akan semakin mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan
dengan hal-hal baru itu. Petugas medis maupun paramedis di Rumah Sakit Medika,
baik para dokter maupun perawatnya, seluruhnya berlatar belakang pendidikan kesehatan
yang belajar tentang dokumen rekam medis sehingga seharusnya mempunyai kemampuan
yang baik dalam pengisian dokumen rekam medis, namun banyak sekali dokumen rekam
medis yang belum terisi dengan benar.

Menurut Notoatmodjo
(2007), semakin tua umur seseorang, maka pengalamannya akan
semakin banyak karena semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya
sehingga pengetahuannya semakin membaik
pula. Semakin bertambahnya umur seharusnya akan
semakin meningkat pula kemampuannya dalam
pengisian dokumen rekam medis, namun di Rumah Sakit Medika tidak ditemukan
adanya perbedaan kemampuan petugas yang berusia muda dengan yang berusia tua.

Menurut Nursalam
(2003), pengalaman dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan
mengambil keputusan dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi di masa
lalu. Pengalaman bekerja di Rumah Sakit Medika  seharusnya membuat kemampuan dalam pengisian
dokumen rekam medis menjadi lebih baik, namun para petugas tidak mampu
memecahkan masalah pengisian dokumen rekam medis meskipun pernah menghadapi
masalah-masalah yang serupa.

  1. Pembatasan Masalah

Faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku petugas dalam pengisian
dokumen rekam medis sangat banyak, diantaranya jenis kelamin, umur, pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan
lain sebagainya. Semua faktor
tersebut sangat menentukan kualitas pengisian dokumen rekam medis, namun ada
salah satu faktor yang sangat menonjol dan sangat menarik untuk dikaji lebih
mendalam dalam penelitian ini. Faktor yang dimaksud adalah faktor pengetahuan,
khususnya pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis.

Faktor ini menarik untuk dikaji, karena para petugas medis maupun paramedis
di Rumah Sakit Medika sesungguhnya telah mempunyai pengetahuan yang memadai.
Mereka bukan saja berasal dari lulusan pendidikan kesehatan, namun secara rutin
juga mendapatkan pengarahan teknis tentang rekam medis, termasuk tentang nilai
guna rekam medis. Kendati demikian, dokumen rekam medis yang menjadi tanggung
jawab mereka tidak memiliki kualitas seperti yang diharapkan. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka variabel independen yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis.

  1. Perumusan masalah

Secara
teoritis, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis berhubungan dengan
perilaku petugas tersebut dalam pengisian dokumen rekam medis, namun hal ini
seperti tidak terjadi di Rumah Sakit Medika. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka akan dilakukan suatu penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian
sebagai berikut :  “Adakah hubungan
pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam
pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Medika?”

 

  1. Tujuan Penelitian
  2. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam
pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Medika.

  1. Tujuan Khusus
  2. Mengukur pengetahuan tentang
    nilai guna rekam medis pada petugas medis dan paramedis di Rumah Sakit Medika .
  3. Mendeskripsikan
    perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis terutama petugas medis dan
    para medis di Rumah Sakit Medika.
  4. Menganalisis hubungan
    pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam
    pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Medika.
  5. Manfaat Penelitian
  6. Bagi Mahasiswa

Penelitian
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang telah di dapat selama mengikuti
perkuliahan di Universitas Sehat Sejahtera, khususnya tentang nilai guna rekam
medis dan pengisian dokumen rekam medis di sebuah rumah sakit.

  1. Bagi Program Studi

Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang rekam medis, terutama dalam hal pengetahuan
tentang nilai guna rekam medis dan perilaku pengisian dokumen rekam medis pada
sebuah rumah sakit.

  1. Bagi Rumah Sakit

Penelitian
ini diharapkan dapat memberi masukan praktis yang dapat digunakan untuk
memperbaiki pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis serta perbaikan pengisian
dokumen rekam medis di Rumah Sakit Medika.

BAB II. KERANGKA TEORI DAN
HIPOTESIS

  1. Perilaku
    Petugas
    dalam Pengisian
    Dokumen Rekam Medis
  2. Pengertian Perilaku Pengisian Dokumen Rekam Medis

Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik
dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung. Seorang petugas harus mengisi dokumen rekam
medis dengan lengkap sehingga apa yang dikerjakan oleh petugas dalam pengisian
dokumen rekam medis menghasilkan rekam medis yang baik dan berkualitas.

Menurut Permenkes RI Nomor
269 tahun 2008 pasal 1 dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi
yang mencakup nama terang dan gelar profesional dokter yang memberikan
pelayanan, serta mencantumkan waktu pemberian pelayanan baik tanggal maupun jam
pelayanan, tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan. Pada penulisan
dokumen rekam medis, perlu diperhatikan aturan penulisan yang dimulai pada dari baris teratas dan turun secara bertahap.
Demikian pula bila ada koreksi, maka harus dilakukan
dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan.

  1. Cara mengukur perilaku

Teknik yang digunakan untuk mengukur perilaku adalah dengan instrumen yang memakai skala
Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan
memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataan : ya dan
tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah.

Skala Guttman pada umumnya dibuat dalam bentuk daftar cek atau check–list dengan interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan
apabila salah nilainya 0 dan analisanya dapat dilakukan seperti skala likert (Aziz, 2007:103). Skala ini akan digunakan dalam pembuatan
instrumen pengukuran perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis.

  1. Dimensi-dimensi Kelengkapan Rekam Medis

Menurut Permenkes RI Nomor
269 tahun 2008, rekam medis yang
lengkap terdiri dari :

  1. Identitas pasien yang merupakan kegiatan untuk
    membedakan identitas pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas
    pasien minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur
    dan jenis kelamin.
  2. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan fisik pasien yang dilakukan oleh
    tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik terhadap pasien rawat jalan
    maupun rawat inap.
  3. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan
    pemeriksaan fisik.
  4. Pengobatan adalah terapi yang diberikan kepada
    pasien dengan tujuan untuk penyembuhan pasien.
  5. Tindakan medis adalah
    tindakan yang bersifat operatif dan non operatif yang dilaksanakan baik untuk
    tujuan diagnostik maupun pengobatan.
  6. Pelayanan
    lainnya maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga kesehatan
    tertentu kepada pasien.

Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi
dan pencatatan yang baik, yakni :

  1. Nama terang dokter
    atau atau tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan disertai gelar
    profesionalnya.
  2. Waktu yang dicatat
    adalah tanggal dan jam pada saat dokter atau tenaga kesehatan tertentu
    memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
  3. Tanda tangan dari
    dokter  atau tenaga kesehatan tertentu
    yang memberikan pelayanan kesehatan.
  4. Aturan penulisan dimulai pada dari baris teratas dan turun secara
    bertahap setingkat demi setingkat hingga baris terbawah sehingga tidak ada
    baris yang kosong (baris tetap). Bila ada baris yang kosong maka ditutup dengan
    garis penutup.
  5. Koreksi yang benar
    yang hanya dapat dilakukan dengan cara
    pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dengan cara menarik garis lurus di atas tulisan yang
    salah dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi
    atau tenaga kesehatan tertentu yang
    memberikan pelayanan. Tidak diperbolehkan melakukan penghapusan kata yang salah
    dengan tip-exatau disetip.
  6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

 

Menurut Green (Notoatmodjo, 2003), salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku
adalah faktor predisposisi (predisposing factors). Faktor predisposisi merupakan suatu
keadaan pikiran tentang sesuatu yang menguntungkan, antara lain jenis kelamin, umur, pengalaman, pendidikan, pengalaman,
pengetahuan, dan lain sebagainya sebagai berikut :

  1. Martono
    (2010) menyatakan bahwa seorang lelaki lebih banyak berpartisipasi dalam
    bidang-bidang yang bersifat eksakta, sedangkan perempuan lebih dominan pada
    bidang-bidang keahlian terapan seperti manajemen, psikologi, pendidikan dan
    sebagainya. Secara teoritis, kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis akan lebih baik dibandingkan dengan kaum laki-laki.
  2. Menurut Notoatmodjo (2007),  semakin tua umur seseorang maka pengalamannya akan semakin
    banyak. Beliau juga menyatakan bahwa semakin bertambahnya umur seseorang akan
    semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuannya
    semakin membaik. Dengan demikian, semakin bertambah umur akan semakin meningkat
    pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam medis.
  3. Nursalam
    (2003) menyatakan bahwa pengalaman
    dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan mengambil keputusan dalam
    menghadapi masalah-masalah yang dihadapi di masa lalu. Seseorang yang mempunyai
    pengalaman bekerja di unit rekam medis tentunya akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam medis.
  4. Menurut Notoatmodjo (2003a) , seseorang yang
    mempunyai pendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan yang tinggi dan luas.
    Notoatmodjo (2007) juga menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan akan semakin
    mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal-hal baru itu. Seseorang yang berpendidikan kesehatan akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam
    pengisian dokumen rekam medis.
  5. Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa pengetahuan merupakan perangsang (stimulus) yang menyebabkan perubahan perilaku. Seorang yang
    mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik.
    Seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang nilai guna rekam medis yang baik akan memiliki kemampuan yang baik pula
    dalam pengisian dokumen rekam medis.
  6. Status ekonomi seseorang yang ditandai dengan penghasilannya yang tinggi akan
    menentukan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan
    sehingga mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2003). Semakin tinggi
    penghasilan seseorang akan semakin luas kesempatan mendapatkan informasi yang
    membuat kemampuan yang dimilikinya menjadi lebih baik, termasuk kemampuan dalam pengisian dokumen rekam medis.
  7. Notoatmodjo (2003 a) mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di sekitar individu menyebabkan terjadinya interaksi yang akan direspon individu tersebut sebagai pengetahuan. Nursalam (2003) juga menyatakan bahwa seseorang akan memperoleh pengalaman dari lingkungannya yang akan mempengaruhi cara berpikirnya. Mereka yang sering berinteraksi dengan orang-orang yang bergelut dalam bidang rekam medis menjadi lebih memahami seluk beluk pekerjaan di unit rekam medis, termasuk dalam pengisian dokumen
    rekam medis.

Dari paparan teori-teori dan peraturan perundangan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
pengisian dokumen rekam medis adalah suatu kegiatan atau aktivitas dari
tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis serta identifikasi dan pencatatan yang baik.

  1. Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Medis
  2. Pengertian
    Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Medis.

Dalam kamus umum bahasa Indonesia (2003), pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui karena mempelajarinya atau yang diketahui karena mengalami, melihat dan mendengar. Seorang petugas medis maupun paramedis perlu mengetahui nilai guna rekam medis. Dalam buku petunjuk teknis penyelenggaraan rekam medis rumah sakit tahun 1997 juga dikemukakan bahwa kegunaan
rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain: aspek administrasi, legal, finansial, riset dan aspek dokumentasi.

  1. Dimensi-dimensi
    Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Medis.

Menurut Russo (dalam Widjaja, 2014), rekam medis yang merupakan data dasar setelah
diproses menghasilkan informasi yang berguna untuk kepentingan dalam bidang
administrasi, legal, riset, finansial, edukasi, dokumentasi, kesehatan
masyarakat serta perencanaan dan pemasaran sebagai berikut :

  1. Aspek administrasi : Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.  Melalui dokumentasi rekam
    medis akan dapat dilihat peran dan fungsi tenaga kesehatan dalam memberikan
    pelayanan kesehatan kepada pasien. Dengan demikian akan dapat diambil
    kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan yang diberikan,
    guna pembinaan dan pengembangan lebih lanjut.
  2. Aspek legal : Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum,
    karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
    keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda
    bukti untuk menegakkan keadilan. Rekam medis adalah milik dokter dan rumah sakit, sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien adalah sebagai informasi yang dapat dimiliki oleh
    pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (UU Praktek
    Kedokteran RI No.29 Tahun 2004 pasal 46 ayat 1. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien, maka dokumentasi rekam medis akan diperlukan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-data harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, objektif dan ditandatangani oleh tenaga kesehatan, tanggal, dan  nama jelas harus dicantumkan. Rekam medis sebagai alat bukti keterangan ahli (Pasal
    186 KUHP) dan sebagai alat bukti surat (Pasal 187 KUHP), atau untuk membuktikan
    bahwa telah melakukan upaya yang maksimal untuk menyembuhkan pasien sesuai
    dengan standar profesi kedokteran.
  3. Aspek finansial : Suatu berkas rekam
    medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan
    untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti
    catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak
    dapat dipertanggung jawabkan.  Sejak diterbitkan Undang-undang Nomor 40
    Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), maka pemerintah dalam
    hal ini Kementerian Kesehatan RI sejak tanggal 01 Januari 2014,
    mengimplementasikannya dengan melaksanakan program jaminan kesehatan sosial yang
    dikenal dengan nama program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pemerintah dalam
    melakukan pembiayaan pelayanan kesehatan di rumah sakit metodecase mix payment yaitu pembiayaan berbasis keluaran/hasil dan dilakukan dengan pengelompokan
    diagnosis penyakit yang dikaitkan dengan biaya perawatan dan dimasukan ke dalam
    group-group yang saat ini dikenal dengan sistem INA-CBGs. Tarif INA-CBG merupakan tarif paket pelayanan rawat inap dan rawat jalan yang meliputi jasa pelayanan
    medis dan non-medis, prosedur/tindakan, obat/bahan habis pakai, pemeriksaan
    penunjang serta ruang perawatan yang diberikan kepada seorang pasien selama
    satu episode perawatan. Pengajuan klaim pelayanan kesehatan oleh rumah sakit menggunakan program INA-CBGs dapat terbayarkan atau terklaim setelah diverifikasi oleh verifikator BPJS terhadap dokumen rekam medis.
  4. Aspek riset : Suatu berkas rekam medis
    mempunyai nilai contoh proposal penelitian karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat
    dipergunakan dalam contoh proposal Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
    kesehatan. Hal ini diperlukan untuk perkembangan ilmu kedokteran, teknologi kedokteran maupun pengembangan di bidang profesi tenaga kesehatan lainnya. Selain itu rekam medis dibutuhkan untuk contoh proposal Penelitian yang dilakukan oleh pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah
    untuk sebagai dasar pengambilan kebijakan terhadap pelaksanaan suatu program
    pemerintah maupun dalam rangka perbaikan dalam pelayanan kesehatan kepada
    masyarakat.
  5. Aspek edukasi : Suatu berkas rekam medis
    mempunyai nilai pendidikan. Karena isinya menyangkut data/informasi tentang
    perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada
    pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi pengajaran
    di bidang profesi si pemakai. Karena rumah sakit dewasa ini dijadikan sebagai lahan untuk praktek pendidikan bagi calon tenaga kesehatan dari berbagai profesi kesehatan. Dengan rekam medis tersebut tenaga kesehatan atau calon tenaga kesehatan dapat mengkaji dalam rangka
    mempelajari perjalanan suatu penyakit.
  6. Aspek dokumentasi : Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. Karena berkas rekam medis mempunyai nilai medis sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan, pengobatan dan perkembangan penyakit. Dengan dokumentasi rekam medis tersebut, berguna sebagai alat komunikasi antara sesama pemberi pelayanan kesehatan kepada pasien. Karena pemberian pelayanan kesehatan harus
    secara berkesinambungan.
  7. Kesehatan masyarakat  : Rekam medis dapat mengidentifikasi terjadinya wabah penyakit sehingga perencanaan dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara nasional dan internasional. Tugas pemerintah adalah untuk melindungi dan memberi jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan UUD 1945. Dalam mewujudkannya itu, pemerintah terus melaksanakan upaya kesehatan yaitu kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dalam bentuk pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
    Dengan adanya rekam medis maka pemerintah yang mendelegasikan wewenang kepada aparat
    di bidang kesehatan akan mengetahui dan menyusun langkah-langkah strategis
    untuk mengatasinya.
  8. Perencanaan dan pemasaran : Rekam medis dapat dipakai untuk mengidentifikasi data yang diperlukan guna seleksi dan promosi jasa pelayanan kesehatan. Dengan adanya data dan laporan dari rekam medis sangat `berguna bagi pengembangan rumah sakit dengan merencanakan rencana strategis
    untuk membuka pelayanan kesehatan baru atau pengadaan alat kesehatan baru. Hal
    ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan rumah sakit.
  9. Cara Mengukur Pengetahuan

Pengetahuan
seseorang dapat diukur dari kemampuan orang tersebut mengungkapkan hal yang
diketahuinya dalam bentuk jawaban, baik lisan maupun tulisan. Jawaban tersebut
merupakan reaksi dari stimulus yang berupa pertanyaan yang disampaikan baik
lisan maupun tulisan, uji yang digunakan untuk mengukur pengetahuan secara
khusus dikelompokkan menjadi dua, yakni:

  1. Pertanyaan subjektif yaitu penilaian jawaban melibatkan subyektifitas penilaian sehingga nilainya kemungkinan berbeda antara setiap penilai juga pada setiap waktu. Contohnya,
    pertanyaan essay.

b   Pertanyaan objektif yaitu penilaian jawaban tidak
melibatkan subjektivitas penilai, melainkan dapat dinilai secara pasti dan sama
oleh setiap penilai dan pada setiap waktu.

Dari beberapa pengertian dan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan mempelajari atau mengamati tentang nilai guna rekam medis mencakup: administrasi, legal, finansial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran.

  1. Kerangka Pemikiran

Pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan mempelajari atau mengamati tentang nilai guna rekam medis mencakup: administrasi, legal, financial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran. Seseorang yang mengetahui aspek administrasi akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis dapat berguna untuk pertanggungjawaban tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan

Seseorang yang mengetahui aspek legal dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis berguna sebagai bukti kepentingan hukum. Seseorang yang mengetahui aspek finansial akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Seseorang yang mengetahui aspek riset dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis berguna untuk contoh proposal Penelitian. Seseorang yang
mengetahui aspek edukasi akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam
medis sebagai bahan edukasi tenaga kesehatan.

Seseorang yang mengetahui aspek dokumentasi dapat menjawab dengan
benar bahwa rekam medis sebagai dokumentasi pelayanan kesehatan.  Seseorang
yang mengetahui aspek kesehatan masyarakat akan dapat menjawab dengan
benar bahwa rekam medis sebagai sumber informasi kesehatan masyarakat. Seseorang yang mengetahui aspek perencanaan dan pemasaran dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dasar perencanaan dan pemasaran.

Pengetahuan merupakan perangsang yang menyebabkan adanya perubahan perilaku
seseorang. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik pula sehingga seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang nilai guna rekam medis akan memiliki kemampuan yang lebih baik pula dalam pengisian dokumen
rekam medis.

Pengisian dokumen medis merupakan perilaku kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien serta
harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan oleh tenaga kesehatan yang bersangkutan sebagai bentuk pencatatan yang baik.

Pengisian identitas pasien merupakan kegiatan untuk membedakan identitas pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur dan jenis kelamin. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan fisik pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap terutama pemeriksaan fisik. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik terutama diagnosis yang diderita pasien.

Pengobatan adalah terapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk penyembuhan pasien. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan non operatif yang
dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan. Pelayanan lainnya, maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu kepada pasien berikut autentikasinya, yakni: nama, gelar, tanggal, waktu, dan tanda tangan serta pencatatan
yang dilakukan dengan aturan yang benar dan koreksi yang benar  apabila ada kesalahan.

Pertanyaan objektif

Selain dipengaruhi oleh pengetahuan tentang nilai guna, kemampuan pengisian dokumen medis juga dipengaruhi oleh faktor predisposisi lainnya dan juga faktor pemungkin dan faktor penguat, yakni:

Jenis kelamin : Kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis akan lebih baik dibandingkan dengan kaum laki-laki.

Umur : Semakin bertambahnya umur akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam medis.

Pengalaman : Seseorang yang mempunyai pengalaman bekerja di unit rekam medis tentunya akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam medis.

Pendidikan : Seseorang yang berpendidikan D-III rekam medis akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam medis.

Penghasilan : Semakin tinggi penghasilan seseorang akan semakin luas kesempatan mendapatkan informasi yang membuat kemampuan yang dimilikinya menjadi lebih baik, termasuk kemampuan dalam pengisian dokumen rekam medis.

Lingkungan pergaulan : Mereka yang sering berinteraksi dengan orang-orang yang bergelut dalam bidang rekam medis menjadi lebih memahami seluk beluk pekerjaan di unit rekam medis, termasuk dalam pengisian dokumen rekam medis.

Faktor-faktor pemungkin : Mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta, dan sebagainya.

Faktor penguat : Meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama), petugas kesehatan,  undang-undang, peraturan-dan sebagainya serta perencanaan dan pemasaran.

Referensi

Dalam penulisan proposal sebuah contoh proposal Penelitian, tentunya harus dicantumkan darimana sumber Anda mendapatkan data. Hal ini ditujukan agar Anda tidak terkenal plagiat. Plagiat ini dikarenakan jika mengambil sumber dari sebuah karya orang lain tanpa mencantumkan sumbernya, jadi harus diberi daftar Pustaka atau referensi.

Penulisan daftar Pustaka atau referensi sebenarnya sangat banyak style yang bisa digunakan. Namun, yang paling utama urutannya adalah seperti ini:

  • Nama

Nama penulis adalah yang paling awal dicantumkan. Lalu, dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan dan tengah penulis buku atau sumber yang didapat tersebut.

  • Tahun Terbit

Cantumkan tahun terbit dari buku yang Anda gunakan sebagai referensi.

  • Judul Buku atau Referensi

Tulis judul atau referensi secara lengkap setelah menuliskan tahun terbit dari buku atau referensi tersebut.

  • Kota dan Nama Penerbit

Bagian paling akhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi bersama dengan tanda titik dua (:).

Leave a Comment